Resensi : The Silent Patient

Mental health. Rekomendasi psikolog, kepada yang tertarik kisah kesehatan kejiwaan. Juga berisi tentang psikiater, terapis dan profesi sejenisnya. Dan mungkin poin plusnya ada istilah dunia psikologis yang dapat dipelajari di buku ini.
---
Judul Buku : The Silent Patient (Pelukis Bisu)
Penulis : Alex Michaelides
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Penerjemah : Rini Nurul Badriah
Tebal : 400 Halaman; 20 cm

Copyright 2019

Alicia Berenson, dimulai dengan kisah tragis pembunuhan suaminya dengan 5 tembakan peluru di wajahnya. Alicia seorang pelukis dan suaminya, Gabriel seorang fotografer model. Kejadian perkara itu menyisakan Alicia yang berdiri terpaku di depan suaminya yang terikat di kursi dengan pistol tergeletak di dekatnya. 

Tidak ada motif lain yang dapat membantah, bahwa Alicia lah satu-satunya saksi mata di kejadian tersebut, namun entah apa yg ada di pikirannya, semenjak kejadian itu Alicia hanya terdiam, tidak memperlihatkan adanya penyesalan maupun emosi di balik raut mukanya itu, hanya sebuat lukisan Alcestis sebagai saksi bisu, buah karya Alicia tak lama semenjak kematian tragis suaminya. Alcestis-kisah di mitologi Yunani, seorang wanita yang mengorbankan nyawa untuk suaminya. 

Hidupnya berakhir di The Grove, unit forensik di utara London, atas dasar hasil peradilan bahwa Alicia mengidap tekanan psikologis yang mendalam, yang menyebabkan dia tega dalam melakukan hal keji tersebut.

Di sisi lain diceritakan seorang psikiatri forensik baru yang bekerja di The Grove selang beberapa tahun setelah pemberitaan tentang Alicia Berenson memudah, Theo Faber. Tak kalah rumitnya, Theo walaupun seorang psikiatri, memiliki masa lalu yang cukup mengenaskan (bisa dibilang), dibuktikan adanya ketergantungannya terhadap Ruth, psikiater yang membantu dalam menyelesaikan masalah masa lalunya, hingga berakhir menjadi seseorang yang tumbuh besar dan mendalami ilmu kedokteran jiwa.

Diceritakan bahwa ada suatu ikatan yang dirasakan Theo, antara dirinya dan Alicia. Dia sangat  ingin membuktikan bahwa Alicia dapat berbicara dan memberikan kesaksian terhadap kasus yang menimpa Alicia 7 tahun lalu. 

Singkat cerita berbagai usaha dilakukan Theo, mulai dengan memberikan saran untuk menurunkan kadar dosis obat penenang Alicia, menjadi informan dengan menyelidiki kakak Gabriel, Max Berenson, sepupu Alicia, Paul Rose, hingga Jean-Felix Martin, pemilik galeri lukisan Alicia.

Progress kemajuan ikatan antara seorang terapis, Theo dan pasiennya Alicia, mulai membuahkan hasil, Alicia memberikan buku hariannya untuk dibaca hingga akhirnya Alicia mau menceritakan kisahnya secara gamblang, ya! Alicia akhirnya mau berbicara kepada Theo. Di sana tertulis dan diceritakan bahwa ada masa dimana ia sangat ketakutan karena ada penguntit yang memantaunya selama berada di rumah saat Gabriel tidak ada. 

Namun kisah ini ditampik oleh Theo karena dianggap sebagai sebuah ilusi yang dimainkan Alicia karena berhasil membuka border line antara terapis dan pasien, seolah-olah pasienlah yang mengendalikannya.

Opini.
Buku ini dalam bahasa aslinya menyandang The No 1 New York Time Bestseller juga Crime book of the month. Buku ini menyajikan kisah yang cukup mudah untuk diikuti, walaupun ada beberapa istilah psikologi yang asing di mata orang pada umumnya, namun itu tertolong dengan catatan kaki di halaman termaksud. 

Alur penceritaannya cukup jelas, alur maju-mundur yang tidak terlalu sering dan latar penceritaan yang tidak terlalu banyak; yaitu saat sesi terapinya Alicia, kehidupan Alicia dan Gabriel yang tertuang dalam buku hariannya, dan perjalanan pernikahan Theo beserta istrinya, Kathy.

Buku setebal 400 halaman ini menjadikan saya candu untuk melanjutkan setiap halamannya, apasih yang benar terjadi kepada Alicia. 

Namun saran saya pribadi terhadap pembaca, nikmati setiap kejadian dan cerita yang tertulis, jangan termakan hasrat untuk cepat menamatkan dan mengetahui akhir cerita Alicia. 

Mengapa saya mengatakan demikian, karena setiap kisah yang ditulis memberikan rasa haus yang lebih dalam, tahan dan nikmati proses pengkreasian visual Anda dan mulai terka-terka apa yang akan terjadi, sehingga bisa merasakan sensasi dalam membaca kisah ini.

Comments