#HariBukuSedunia : Review Jejak Bacaan

Selamat hari buku sedunia, teman. Selamat untuk kalian yang sudah memiliki kecintaan dalam membaca buku, selamat untuk kalian yang sedang berusaha menamatkan buku demi target jumlah buku terbaca di goodreads, juga selamat kalian yang sudah berniat dan sedang berusaha mencintai kegiatan membaca buku.

Sedikit rekam jejak kesukaan saya dalam membaca buku. Buku novel pertama yang saya baca (secara serius, di luar teenlit yaa) adalah The Da Vinci Code. Ya novel setebal itu saya pernah baca, entah saat SMP atau SMA. Tapi sayangnya itu novel pertama dan terakhir yang saya baca, tidak berkelanjutan. 

Selang waktu yang cukup lama, saat kuliah iseng datang ke pameran buku, ada satu buku yang cukup menarik perhatian saya, itu novel Tere Liye berjudul Rindu, dari segi cover tidak ada yang mencolok, tapi kok saya tertarik ya untuk beli, juga dari segi tebal buku, itu termasuk novel yang tidak bisa dibilang tipis, apalagi untuk saya yang ga pernah baca buku (baca-text book kuliah lain cerita) itu termasuk buangbuang uang untuk beli buku yang sepertinya ga akan dibaca sampai tamat. Tapi qodarullah nya itu merupakan step awal saya dalam menyukai baca buku, sedikit kata kunci tentang novel Rindu yaitu bercerita dari sudut pandang seorang anak yang merupakan salah satu rombongan jamaah haji, dengan keberangkatan menggunakan kapal laut. Mungkin kata rindu dijadikan judul novel ini dikarenakan rindu akan kembali.

Semenjak novel itu tamat, saya menjadi cukup sering dalam menamatkan buku, novel utamanya. Sebagian besar novel yang saya baca pada awalnya berkutat pada hasil karya Tere Liye, karena memang saya sebagai pembaca pemula, cukup sreg dengan bahasannya. 

Semakin ke sini, mengobrol dengan beberapa teman yang membaca buku sejak lama juga buat akun di website goodreads, semakin terbuka jumlah saran bacaan yang lebih global. Beberapa novel yang cukup mengena dan berkesan antara lain The Kite Runner, walaupun beberapa bulan kemudian, saya baru tau ternyata itu ada filmnya. Tapi buyaar imajinasi yang saya pikirkan setelah menonton film. Mungkin untuk beberapa novel ada yang lebih baik dibaca saja ya tanpa menonton filmnya. Juga ada novel terjemahan lainnya berjudul For One More Day karya Mitch Albom, wiiih itu selama saya baca ada beberapa part yang menguras emosi, sedih. Setipe juga dengan Tuesday with Morrie. 

Ada buku bacaan ringan seperti The 100 Year Old Man Who Climbed Out of Window and Dissapeared. Ada novel yang entah saya bingung inti ceritanya apa, seperti O karya Eka Kurniawan, tapi saya baca sampai tamat kok. Juga ada novel yang memberikan pandangan tentang isu rasisme, dalam To Kill a Mocking Bird, Harper Lee.

Sekarang, saya sedang tertarik membaca buku, bukan novel, lebih kepada buku keilmuan, tentang personalitas, karya Florence Littauer, Personality Plus. Di situ seperti membaca tentang diri sendiri. Novel terkait cerita fiksi, sekarang ini sedang kurang berminat. Masih numpuk juga di kosan beberapa judul buku, yang bahkan masih terbungkus plastik, berharap bisa meningkatkan minat baca, ternyata belum juga. Semoga bisa yaaa. Akhir kata Selamat #HariBukuSedunia.

Comments