Berteman

Berteman dengan lingkungan, baik lingkup persaudaraan, pertemanan, maupun pekerjaan. Berteman dalam hal ini pun tak bisa dipungkiri ikut terlibat dalam semua hal yang terjadi di dalamnya. Pasif maupun aktif, senang maupun sedih, membekas maupun angin lalu.

Menurut saya, adalah sebuah hal yang tak ternilai bagi siapa saja yang mampu mengambil makna dan pelajaran dari setiap hal yang sedang dan telah terjadi di lingkup tsb, entah berperan maupun sebagai penonton. Hal inilah yang saya pahami sebagai rasa syukur. Mungkin terlalu dini bahkan terlalu agamis, untuk mengatakan pemahaman syukur. Hmm mungkin lebih general disubstitusikannya dengan ungkapan 'Terima kasih telah terjadi'.

Terima kasih 'Pertemanan' ini telah terjadi. Dikumpulkan dari beragam asal daerah, darah Sunda, Jawa, Sulawesi, maupun Sumatera, ketertarikan terhadap hobi yang berbeda, kepribadian yang berbeda, namun memiliki suatu hal yang (entah bagaimana) bisa menyatukan satu sama lain. Lingkup pertemanan kecil ini bermula dari sesama anak rantau di provinsi tetangga. Kadang ada saatnya dimana sangat nyaman di lingkup kecil ini, tanpa harus bergaul dengan lainnya. Tapi ada saatnya perasaan menghalau bahwa mereka atau lingkup kecil ini tak sebaik yang diharapkan, mungkin menjauh merupakan solusi terbaik. Sebagai bentuk kekecewaan. Ya! Kadang berharap lebih bisa menjadikan bomerang.

Tidak dipungkiri, semakin bergeraknya alur hidup, dari jenjang pendidikan, menjadi seseorang yang bekerja untuk menghidupi kehidupannya, semakin bertambahnya usia, semakin banyaknya tugas dan proyek yang digarap, semakin terlihat bahwa pertemanan di lingkup kecil ini dengan obrolan dan tingkah laku di dalamnya, baik perasaan nyaman maupun perselisihan mampu memberikan warna dan makna di jenjang kehidupan yang sedang dijalani.

Perlu digaris bawahi bahwasanya, dengan semakin bertambahnya aktivitas, utamanya bekerja, menghidupi 'hidup', tak dipungkiri intensitas bertemu dan berkomunikasipun lebih jarang. Tapi bukan berarti hal tersebut bersifat linear. Jarang bertemu jangka bulanan hingga tahunan, tidak sama dengan berkurangnya kualitas pertemanan. Ya! setiap kami punya prioritas masing-masing, target yang dengan ambisi perlu diraih, tapi kita bonding satu sama lain, bukan dalam hal frekuensi pertemuan, tapi kualitas maknanya, dalam rangka merayakan momen-momen spesial.

Terima kasih 'Pertemanan' ini telah terjadi. Semakin kesini, topik bahasan pun berkembang. Tidak hanya sekedar update kabar terbaru teman-teman lain, flashback, juga lebih ke arah berdiskusi tentang hal-hal yang sedang dan akan dijalani, atau saling tukar pandangan tentang info-info yang kami berkepentingan di dalamnya. Mungkin ada beberapa yang bilang bahwa hal ini biasa, tapi dalam pandangan saya, ini spesial.

Tak ada gadget dipakai di dalam diskusi itu, semua tergeletak rapi. Saking menariknya, mengabadikan momen itupun tak sempat, semua tenggelam dalam pembicaraan. Tidak ada update di sosial media, hanya menikmati momen. Tukar pikiran pun tidak selamanya harus satu pandangan, kita berbeda, tapi tidak intoleran. Walaupun saya, kurang maupun tidak sependapat dengan pandangannya, bukan berarti kami harus saling mencela dan menjatuhkan, bukan saling membanggakan dan mengagungkan disertai merendahkan pendapatnya, seperti fenomena yang terjadi belakangan ini, ya! di sebagian besar masyarakat, -ucap media.

Terima kasih 'Pertemanan' ini telah terjadi.Semoga hal yang kami bicarakan di dalamnya mampu memberikan positive vibes ke personal kami masing-masing, saling mendukung untuk sama-sama membangun, saling support di visi masing-masing. Keep in touch, sampai bertemu di momen spesial selanjutnya, tidak terhalang oleh kota, provinsi, daerah maupun pulau yang kita tempati sekarang ini. Selamat menjemput impian.







Comments